Perlu sajian praktis untuk hari ini? Resep pindang tetel khas pekalongan ini mungkin bisa menjadi ide menarik untukmu! Hadirkan pindang tetel khas pekalongan untuk agenda masak akhir pekan ini. Menu ini bisa kamu kreasikan sendiri di rumah.
Sebagian Besar orang takut mulai memasak pindang tetel khas pekalongan karena takut masakan yang dihasilkan tidak enak. Ada beberapa hal yang berpengaruh terhadap kualitas rasa dari pindang tetel khas pekalongan! Pertama dari kualitas peralatan memasak, pastikan selalu untuk menggunakan peralatan memasak yang bermutu dan selalu dalam kondisi baik dan bersih. Kemudian, agar cita rasa makanan semakin enak pastinya harus memakai berbagai bumbu agar makanan yang dibuat tidak terasa datar. Selain itu, perbanyaklah berlatih untuk mengenali berbagai macam rasa masakan, nikmatilah setiap kegiatan memasak dengan sepenuh hati, karena perasaan yang semangat, tenang dan tidak terburu-buru mempengaruhi hasil akhir masakan juga lho!
Teman-teman dapat memasak pindang tetel khas pekalongan hanya dengan menggunakan 22 bahan dan 9 langkah saja. Berikut ini bahan dan cara untuk membuatnya, bikin pindang tetel khas pekalongan yuk!
Untuk menyiapkan Pindang tetel khas pekalongan, gunakan bahan-bahan dan bumbu yang digunakan sebagai berikut:
- Ambil 250 gr daging sapi, iris dadu kmd rebus
- Gunakan bumbu uleg :
- Sediakan 6 siung bawang merah
- Gunakan 2-3 siung bawang putih
- Sediakan 2 buah cabe merah, rebus dulu sblm diuleg
- Ambil 6 buah kemiri utuh, sangrai
- Ambil 1/2 sdt merica butiran
- Siapkan 5 cm lengkuas
- Siapkan 2 helai daun bawang
- Sediakan 5 lmbr daun salam
- Siapkan 4 buah kluwek, rebus kmd uleg
- Gunakan 2 sdm garam
- Ambil 1 sdm gula pasir
- Sediakan 1 sdm kecap manis
- Sediakan 50 gr gula jawa
- Sediakan 2 lt air, utk rebus daging dll
- Siapkan pelengkap:
- Sediakan sesuai selera sambal pedas manis
- Siapkan secukupnya kerupuk usek khas pekalongan
- Sediakan jika suka tauge,
- Gunakan secukupnya kikil/ towel rebus
- Ambil secukupnya minyak goreng utk menumis
Tetapi beda, kalau rawon lebih pekat dan kental sedangkan pindang tetel lebih encer. "Resep pindang tetel khas pekalongan" Berikut bahan yang digunakan membuat pindang tetel pekalongan. Bahan : Tetelan sapi Saya tambahkan jerohan. Jahe Lengkuas Serai Daun salam Garam Penyedap Gula. Pindang tetel Pekalongan itu sendiri adalah makanan khas dari Pekalongan yang berasal dari desa Ambokembang, Kedungwuni, Pekalongan.
Langkah-langkah menyiapkan Pindang tetel khas pekalongan:
- Cuci bersih daging sapi, iris dadu kmd rebus hingga empuk kurleb 1 jam lbh enak jika ditambah balungan
- Pecahin kluwek,ambil isinya rebus hingga lunak kmd ulek. sisihkan
- Uleg bumbu halus bamer, baput, cabe merah rebus, merica, kemiri sangrai, lengkuas
- Siapkan daun salam dan irisan daun bawang
- Panaskan wajan tumis bumbu uleg hingga setengah matang kmd masukkan ulekan kluwek masak hingga harum kmd masukkan daun salam dan daun bawang. masak hingga matang kmd masukkan air masak hingga mendidih
- Setelah matang masukkan bumbu ke dalam panci rebusan daging
- Stlh mendidih tambahkan garam gula pasir gula jawa kecap. tes rasa
- Stlh masak matikan api dan siap disajikan dg kerupuk usek, kikil rebus juga tauge rebus jika suka.
- Penampakan kerupuk usek khas pekalongan. selamat menikmati… :-D
Meskipun bernama pindang tetel, masakan ini lebih mirip rawon dan dibuat dari tetelan daging iga sapi, bukan ikan pindang seperti namanya. Salah satu makanan khas Pekalongan yang wajib kamu coba kelezatannya kali. Orang mungkin lebih banyak mengenal Taoto daripada Pindang Tetel sebagai makanan khas Pekalongan. Tidak banyak orang mengenal Pindang Tetel karena memang 'hanya' ada di Pekalongan, lebih khusus lagi di daerah Kecamatan Kedungwuni dan sekitarnya. Nih ada menu makanan khas pekalongan selain nasi megono dan tauto yaitu pindang tetel.
Ternyata tidak susah, kan? Yuk, mulai belanja bahan-bahannya dan bersiap untuk membuat pindang tetel khas pekalongan. Makan malam hari ini pasti akan terasa istimewa! Jika resep ini berguna jangan lupa agar membagikannya ke teman-teman kalian ya.
